Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Sawala Dasa Wacana #6 Usung Tema Menggali Makna dan Bentuk Kepahlawanan di Era Kekinian
Monitorbogor.com – Sebagai upaya menjaga intensitas dan konsistensi, kegiatan Sawala Dasa Wacana #6 dilaksanakan di Kompleks Edukasi Putra Bangsa, Kampung Pasirangin, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor pada 10 November 2025 pukul 13.30 Wib.
Menghadirkan pembicara antara lain Monika dari Bogor Wanita Berkebaya (BWB), Dede Juanda, dosen dan guru di Universita Juanda (Unida) dan Yayasan Pendidikan Triwijaya, Ki Agus Pranamulia, budayawan dan dosen di Universitas Nusa Bangsa (UNB), Willi Kamawijaya, Sekretaris Pemuda Panca Marga (PPM) dan guru di Sekolah Kesatuan serta penanggap, seorang pemerhati sejarah, Rahmat Iskandar.
Dipandu Heri Cokro selaku tuan rumah Sawala, diskusi yang dihadiri sekira 30 peserta dari berbagai kalangan seperti Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ), BWB, Leuit Rasaning Rasa, Komunitas 50+, Daya Putra Bangsa dan OSIS SMK Sirojul Huda 3 berjalan dinamis dan interaktif.
Monik selaku Ketua BWB yang mengawali diskusi memaparkan makna esensi dari kata pahlawan yang ternyata begitu luas, “Siapa pun dengan profesi apa pun seseorang, jika dia melakukan tindakan yang berdampak positif dengan tulus dan bermanfaat bagi bahkan walau seorang individu, mampu memanusiakan manusia maka dia bisa disebut pahlawan,” ungkapnya.
Selepas Monik menyampaikan paparannya, Daya Putra Bangsa memberi kejutan dengan memberikan hadiah kue ulang tahun untuk BWB yang ke 2 dan langsung diiringi menyanyikan lagu ulang tahun bersama semua peserta Sawala.
Dede Juanda sebagai pembicara selanjutnya menyampaikan narasi tentang Petani sebagai Pahlawan Pangan, “Hari pahlawan diperingati untuk mengenang jasa para pejuang yang berjuang demi kemerdekaan bangsa, nah jika dulu kita berjuang dengan senjata, kini kita berjuang dengan cangkul dan benih untuk menjaga ketahanan pangan nasional, dan petani adalah pahlawan di bidang ketahanan pangan ini, karena tanpa petani Bangsa ini tidak akan kenyang, negara bisa goncang, maka karena pangan adalah kekuatan bangsa dan petani adalah garda terdepan untuk penyediaan pangan, maka petani adalah juga pahlawan,” ungkap Dosen Fakultas Ilmu Pangan Halal Universitas DJUANDA ini bersemangat.
Adapun Willy Kamawijaya, Sekretaris PPM Kabupaten Bogor juga menyampaikan sisi pandangnya tentang pentingnya kita meneladani semangat dan jiwa pengorbanan para pejuang bangsa khususnya mereka yang telah gugur dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Tanpa perjuangang mereka yang ikhlas, berkorban dengan tenaga, harta bahkan nyawanya, kita tidak akan pernah merasakan kemerdekaan, mereka telah berjuang tinggal kita sebagai generasi penerus, bagaimana berupaya mengisi kemerdekaan dengan kontribusi optimal bagi kesejahteraan, kebahagiaan dan kemajuan bangsa,” ungkap putra bungsu pejuang kemerdekaan Kapten H Mochamad Enoch Sa’ad dari kesatuan Siliwangi ini.
Setelah tanggapan dari Rahmat Iskandar yang juga menyampaikan narasinya tentang kepahlawanan secara kritis, Sawala kemudian dipungkasi oleh paparan Ki Guru Agus Pranamulia yang mengingatkan bahwa pahlawan adalah orang yang levelnya sudah selesai dengan dirinya sendiri, mampu bersyukur dan mewakafkan dirinya sebagai Khalifah Alloh dalam menciptakan rahmat bagi sesama dan semesta (Hamemayu Hayuning bawana).
Kegiatan Sawala Dasa Wacana yang digagas oleh Daya Putra Bangsa dilaksanakan setiap tanggal 10, menurut Heri Cokro, tuan rumah kegiatan, “Kegiatan bulanan ini adalah wahana silaturahmi antar generasi dan sarana berbagi gagasan tentang beragam tema kehidupan yang diharapkan mampu melahirkan nilai-nilai utama yang inspiratif dalam upaya mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan bermakna,” ungkapnya. (Rls)